Senin, 14 Juli 2008

Total Quality Management (TQM)

TQM merupakan suatu sistem manajemen yang melibatkan semua unsur dan aspek dalam perusahaan. Mulai dari top pimpinan atau “Top Management” sampai dengan pelaksana teknis/ operator “button up Management”.

Sistem TQM harus dimengerti, dipahami dan diterapkan secara sinergis, efisien dan efektif dalam semua aktivitas di lingkungan perusahaan demi tercapai-nya tujuan, sasaran dan target produktivitas sesuai dengan kebijakan Pimpinan Puncak.

TQM sebagai suatu konsep manajemen mutu memang telah dilaksanakan oleh banyak perusahaan dan terbukti memampukan perusahaan untuk tetap bertahan hidup seperti yang dialami oleh perusahaan-perusahaan di Jepang sekitar tahun 1950.
Negara Jepang itu sendiri yang sangat membanggakan prinsip TQM, tidak semua perusahaannya berhasil menerapkan sistem ini. Tetapi dengan kajian yang lebih mendalam membuktikan hampir seluruh perusahaan di Jepang menerapkan TQM untuk mengelola administrasi dan manajemennya.
Namun demikian dunia terus bergerak ke arah perdagangan global dan dibutuhkan suatu standar manajemen mutu yang bersifat global dan diakui dunia.
Sistem TQM merupakan dasar dari manajemen didalam
menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 series(1994) dan ISO 9001(2000) dan juga dasar penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001(1996).
Adanya perbedaan standar untuk hal-hal yang sama dalam negara atau tempat yang berbeda dapat mengakibatkan rintangan dalam menjalin hubungan di masing-masing pihak.
Oleh karena itu muncullah standar ISO 9000 dengan berbagai versi yang telah menjadi standar sistem manajemen mutu yang paling diakui oleh dunia internasional.

ISO terbukti memiliki pengaruh yang baik untuk lebih berkembang ke arah yang positf terhadap implementasi elemen-elemen pendukung TQM. Pengaruh ISO dirasakan sangat tinggi terhadap faktor kesatuan tujuan sementara ISO dirasakan berpengaruh paling rendah terhadap partisipasi karyawan. Dan ISO juga memiliki peranan yang cukup besar dalam kinerja manajemen mutu perusahaan.
Adapun elemen pendukung TQM adalah Kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, struktur pendukung, Komunikasi, ganjaran dan pengakuan serta pengukuran.
Walaupun peranan-peranan elemen pendukung tersebut belum dirasakan sangat besar namun pengimplementasiannya dari waktu ke waktu akan semakin memperbesar peranannya. Dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat korelasi yang kuat dan signifikan antara elemen-elemen TQM dengan faktor-faktor kinerja manajemen mutu.



Six Sigma

Sebagai terobosan baru di bidang manajemen kualitas,
Six Sigma akan membantu meningkatkan kualitas secara komprehensif dan fleksibel untuk mencapai, memberi dukungan dan memaksimalkan proses usaha, yang berfokus pada pemahaman akan kebutuhan pelanggan dengan menggunakan fakta, data dan analisis statistik.
Menurut arti kata Six Sigma adalah :
Six : Enam
Sigma : Simbol Standar Deviasi

Kenapa menggunakan "Sigma"?
Kata sigma adalah masa statistik yang mengukur sejauh mana proses yang menyimpang dari kesempurnaan kuliatas.

Meski pertama kali digunakan untuk meningkatkan mutu proses kerja di bidang manufaktur, namun penerapan konsep Six Sigma terus berkembang.
Saat ini, telah banyak perusahaan yang telah menerapkan Six Sigma, selain untuk meningkatkan kinerja mutu di industri manufaktur, juga untuk meningkatkan kinerja perusahaan-perusahaan jasa pada sektor industri.
Tuntutan konsumen terhadap produk/jasa yang ‘zero defect’emakin meningkat. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, banyak konsep manajemen mutu diterapkan dan bahkan beberapa perusahaan ada yang sudah mengklaim bahwa produk/jasanya sudah berhasil menjadi ‘zero defect’.Six Sigma di beberapa manufaktur dengan arti yang sederhana
adalah ukuran kualitas yang berupaya keras untuk mendekati kesempurnaan kualitas.
Six Sigma adalah pendekatan dan metodologi yang diatur dengan kesesuian data untuk menghapuskan defect (pengaturan terhadap enam deviasi standar antara nilai tengah dan batas spesifikasi yang paling dekat) dalam setiap proses dari manufaktur sampai
produk siap di pasarkan.

Tidak ada komentar: