Senin, 14 Juli 2008

Manusia berkualitas

Bagaimana Mempersiapkan jadi manusia berkualitas..???

Nah lho liat kiat-kiatnya ni:


Selalu mencari informasi
Buka mata dan telinga anda lebar-lebar terhadap segala jenis informasi, baik itu politik, sosial, ekonomi, dan terutama informasi yang berkaitan dengan pekerjaan anda. Informasi ini bisa anda dapatkan dari majalah, surat kabar, siaran radio, televisi, internet, dan lain-lain. Belajarlah untuk menyerap informasi dengan tuntas agar anda tidak tidak ketinggalan informasi terkini. Jadi, dengan siapapun anda bicara, anda nggak akan 'tulalit'.

Kembangkan ide
Jadilah pribadi kreatif yang selalu penuh ide. Memang sih nggak setiap saat anda bisa menemukan ide. Tetapi saat anda menemukannya, jangan sia-siakan. Kembangkan ide anda secara maksimal. Berpikirlah selalu untuk dapat menambah nilai plus anda.

Tingkatkan target kerja
Cobalah tingkatkan kemampuan diri dengan meningkatkan target kerja anda. Kalau selama ini anda menyelesaikan tugas pada jam empat sore, cobalah untuk menyelesaikannya pada jam tiga sore. Kemudian, setiap menyelesaikan tugas, cobalah bandingkan dengan hasil kerja anda kemarin. Kalau bisa lakukan peningkatan hasil kerja dari hari ke hari. Dengan demikian, kualitas diri anda juga meningkat dari hari ke hari.

Jadilah pribadi yang menyenangkan
Menjadi orang yang menyenangkan juga merupakan salah satu hal untuk menjadi pribadi yang berkualitas. So, jadilah orang yang tahu etiket dan sopan santun yang bisa menghargai orang lain. Jangan lupa untuk selalu berpikir positif tentang orang lain.
Jangan racuni pikiran anda dengan hal-hal negatif. Karena pikiran positif akan membantu anda untuk mencapai kualitas diri anda.

Tingkatkan penampilan diri

Gaya bicara, cara berbusana, dan bahasa tubuh yang baik mencerminkan profesionalisme anda. Maka perbaikilah penampilan anda secara keseluruhan. Karena seorang dengan kualitas yang baik biasanya juga tahu cara berpenampilan yang baik.

Total Quality Management (TQM)

TQM merupakan suatu sistem manajemen yang melibatkan semua unsur dan aspek dalam perusahaan. Mulai dari top pimpinan atau “Top Management” sampai dengan pelaksana teknis/ operator “button up Management”.

Sistem TQM harus dimengerti, dipahami dan diterapkan secara sinergis, efisien dan efektif dalam semua aktivitas di lingkungan perusahaan demi tercapai-nya tujuan, sasaran dan target produktivitas sesuai dengan kebijakan Pimpinan Puncak.

TQM sebagai suatu konsep manajemen mutu memang telah dilaksanakan oleh banyak perusahaan dan terbukti memampukan perusahaan untuk tetap bertahan hidup seperti yang dialami oleh perusahaan-perusahaan di Jepang sekitar tahun 1950.
Negara Jepang itu sendiri yang sangat membanggakan prinsip TQM, tidak semua perusahaannya berhasil menerapkan sistem ini. Tetapi dengan kajian yang lebih mendalam membuktikan hampir seluruh perusahaan di Jepang menerapkan TQM untuk mengelola administrasi dan manajemennya.
Namun demikian dunia terus bergerak ke arah perdagangan global dan dibutuhkan suatu standar manajemen mutu yang bersifat global dan diakui dunia.
Sistem TQM merupakan dasar dari manajemen didalam
menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 series(1994) dan ISO 9001(2000) dan juga dasar penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001(1996).
Adanya perbedaan standar untuk hal-hal yang sama dalam negara atau tempat yang berbeda dapat mengakibatkan rintangan dalam menjalin hubungan di masing-masing pihak.
Oleh karena itu muncullah standar ISO 9000 dengan berbagai versi yang telah menjadi standar sistem manajemen mutu yang paling diakui oleh dunia internasional.

ISO terbukti memiliki pengaruh yang baik untuk lebih berkembang ke arah yang positf terhadap implementasi elemen-elemen pendukung TQM. Pengaruh ISO dirasakan sangat tinggi terhadap faktor kesatuan tujuan sementara ISO dirasakan berpengaruh paling rendah terhadap partisipasi karyawan. Dan ISO juga memiliki peranan yang cukup besar dalam kinerja manajemen mutu perusahaan.
Adapun elemen pendukung TQM adalah Kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, struktur pendukung, Komunikasi, ganjaran dan pengakuan serta pengukuran.
Walaupun peranan-peranan elemen pendukung tersebut belum dirasakan sangat besar namun pengimplementasiannya dari waktu ke waktu akan semakin memperbesar peranannya. Dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat korelasi yang kuat dan signifikan antara elemen-elemen TQM dengan faktor-faktor kinerja manajemen mutu.



Six Sigma

Sebagai terobosan baru di bidang manajemen kualitas,
Six Sigma akan membantu meningkatkan kualitas secara komprehensif dan fleksibel untuk mencapai, memberi dukungan dan memaksimalkan proses usaha, yang berfokus pada pemahaman akan kebutuhan pelanggan dengan menggunakan fakta, data dan analisis statistik.
Menurut arti kata Six Sigma adalah :
Six : Enam
Sigma : Simbol Standar Deviasi

Kenapa menggunakan "Sigma"?
Kata sigma adalah masa statistik yang mengukur sejauh mana proses yang menyimpang dari kesempurnaan kuliatas.

Meski pertama kali digunakan untuk meningkatkan mutu proses kerja di bidang manufaktur, namun penerapan konsep Six Sigma terus berkembang.
Saat ini, telah banyak perusahaan yang telah menerapkan Six Sigma, selain untuk meningkatkan kinerja mutu di industri manufaktur, juga untuk meningkatkan kinerja perusahaan-perusahaan jasa pada sektor industri.
Tuntutan konsumen terhadap produk/jasa yang ‘zero defect’emakin meningkat. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, banyak konsep manajemen mutu diterapkan dan bahkan beberapa perusahaan ada yang sudah mengklaim bahwa produk/jasanya sudah berhasil menjadi ‘zero defect’.Six Sigma di beberapa manufaktur dengan arti yang sederhana
adalah ukuran kualitas yang berupaya keras untuk mendekati kesempurnaan kualitas.
Six Sigma adalah pendekatan dan metodologi yang diatur dengan kesesuian data untuk menghapuskan defect (pengaturan terhadap enam deviasi standar antara nilai tengah dan batas spesifikasi yang paling dekat) dalam setiap proses dari manufaktur sampai
produk siap di pasarkan.

Statistical Process Control (SPC).

Pengendalian Proses Statistik (Statistical Process Control)

Statistik adalah seni pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan suatu analisis informasi yang terkandung didalam suatu sampel dari populasi itu. Metode statistik memainkan peranan penting dalam jaminan kualitas. Metode statistik itu memberikan cara – cara pokok dalam pengambilan sampel produk, pengujian serta evaluasinya dan informasi didalam data itu digunakan untuk mengendalikan dan meningkatkan proses pembuatan. Lagipula statistik adalah bahasa yang digunakan oleh insinyur pengembangan, pembuatan, pengusahaan, manajemen, dan komponen – komponen fungsional bisnis yang lain untuk berkomunikasi tentang kualitas. (Montgomery, 1993)

Untuk menjamin proses produksi dalam kondisi baik dan stabil atau produk yang dihasilkan selalu dalam daerah standar, perlu dilakukan pemeriksaan terhadap titik origin dan hal-hal yang berhubungan, dalam rangka menjaga dan memperbaiki kualitas produk sesuai dengan harapan. Hal ini disebut Statistical Process Control (SPC).

Dalam pengendalian proses statistik dikenal adanya “seven tools”. Seven tools dari pengendalian proses statistik ini adalah metode grafik paling sederhana untuk menyelesaikan masalah. Seven tools tersebut adalah:

  1. Lembar pengamatan (check sheet)

  2. Stratifikasi (run chart)

  3. Histogram

  4. Grafik kendali (control chart)

  5. Diagram pareto

  6. Diagram sebab akibat (cause and effect diagram)

  7. Diagram sebar (scatter diagram)

Lembar Pengamatan (Check Sheet): Lembar pengamatan adalah lembar yang digunakan untuk mencatat data produk termasuk juga waktu pengamatan, permasalahan yang dicari dan jumlah cacat pada setiap permasalahan.

Stratifikasi (Run Chart): Stratifikasi adalah suatu upaya untuk mengurai atau mengklasifikasi persoalan menjadi kelompok atau golongan sejenis yang lebih kecil atau menjadi unsur-unsur tunggal dari persoalan.

Histogram: Histogram adalah diagram batang yang menunjukkan tabulasi dari data yang diatur berdasarkan ukurannya. Tabulasi data ini umumnya dikenal sebagai distribusi frekuensi. Histogram menunjukkan karakteristik-karakteristik dari data yang dibagi-bagi menjadi kelas-kelas. Pada histogram frekuensi, sumbu x menunjukkan nilai pengamatan dari tiap kelas. Histogram dapat berbentuk “normal” atau berbentuk seperti lonceng yang menunjukkan bahwa banyak data yang terdapat pada nilai rata-ratanya. Bentuk histogram yang miring atau tidak simetris menunjukkan bahwa banyak data yang tidak berada pada nilai rata-ratanya tetapi kebanyakan datanya berada pada batas atas atau bawah. Fungsi dari histogram adalah sebagai berikut:

  • Menentukan apakah suatu produk dapat diterima atau tidak.

  • Menentukan apakah proses produk sudah sesuai atau belum.

  • Menentukan apakah diperlukan langkah-langkah perbaikan.

Grafik Kendali (Control Chart): Grafik pengendali adalah suatu alat yang secara grafis digunakan untuk memonitor apakah suatu aktivitas dapat diterima sebagai proses yang terkendali. Grafik pengendali terkadang disebut dengan Shewhart control charts karena grafik ini pertama kali dibuat oleh Walter A. Shewhart. Nilai dari karekterisik kualitas yang dimonitor, digambarkan sepanjang sumbu y, sedangkan sumbu x menggambarkan sampel atau subgroup dari karakteristik kualitas tersebut. Sebagai contoh karakteristik kualitas adalah panjang rata-rata, diameter rata-rata, dan waktu pelayanan rata-rata. Semua karakteristik tersebut dinamakan variabel dimana nilai numeriknya dapat diketahui. Sedangkan atribut adalah karakteristik kualitas yang ditunjukkan dengan jumlah produk cacat, jumlah ketidaksesuaian dalam satu unit, serta jumlah cacat per unit. Terdapat tiga garis pada grafik pengendali. Center line atau garis tengah adalah garis yang menunjukkan nilai rata-rata dari karakteristik kualitas yang diplot pada grafik. Upper limit control atau batas pengendali atas dan lower limit control atau batas pengendali bawah digunakan untuk membuat keputusan mengenai proses. Jika terdapat data yang berada di luar batas pengendali atas dan batas pengendali bawah serta pada pola data tidak acak atau random maka dapat diambil kesimpulan bahwa data berada di luar kendali statistik.

Diagram Pareto: Diagram pareto pertama kali diperkenalkan oleh Alfredo Pareto dan digunakan pertama kali oleh Joseph Juran. Fungsi diagram pareto adalah untuk mengidentifikasi atau menyeleksi masalah utama untuk peningkatan kualitas. Diagram ini menunjukkan seberapa besar frekuensi berbagai macam tipe permasalahan yang terjadi dengan daftar masalah pada sumbu x dan jumlah/frekuensi kejadian pada sumbu y. Kategori masalah diidentifikasikan sebagai masalah utama dan masalah yang tidak penting. Prinsip Pareto adalah 80 % masalah (ketidaksesuaian atau cacat) disebabkan oleh 20 % penyebab. Prinsip Pareto ini sangat penting karena prinsip ini mengidentifikasi kontribusi terbesar dari variasi proses yang menyebabkan performansi yang jelek seperti cacat. Pada akhirnya, diagram pareto membantu pihak manajemen untuk secara cepat menemukan permasalahan yang kritis dan membutuhkan perhatian secepatnya sehingga dapat segera diambil kebijakan untuk mengatasinya.

Diagram Sebab Akibat (Cause and Effect Diagram): Diagram sebab akibat juga disebut Ishikawa Diagram karena diagram ini diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun 1943. Diagram ini terdiri dari sebuah panah horizontal yang panjang dengan deskripsi masalah. Penyebab-penyebab masalah digambarkan dengan garis radial dari garis panah yang menunjukan masalah. Kegunaan dari diagram sebab akibat adalah:

  • Menganalisis sebab dan akibat suatu masalah.

  • Menentukan penyebab permasalahan.

  • Menyediakan tampilan yang jelas untuk mengetahui sumber-sumber variasi.

Diagram Sebar (Scatter Diagram): Scatter diagram adalah grafik yang menampilkan hubungan antara dua variabel apakah hubungan antara dua variabel tersebut kuat atau tidak yaitu antara faktor proses yang mempengaruhi proses dengan kualitas produk. Pada sumbu x terdapat nilai dari variabel independen, sedangkan pada sumbu y menunjukkan nilai dari variabel dependen.

Kamis, 26 Juni 2008

12 Tanda Lelaki Berkualitas


Tampang sih, mirip bintang film Superman Return, Brandon Routh.
Pekerjaannya manajer sebuah perusahaan elite. Ehm, very tempting. So,
apakah ia masuk kategori lelaki "berkualitas"? Nanti dulu. Coba tes
kualitasnya dengan cara-cara mudah ini.

1. Punya Hewan Peliharaan Coba lihat bagaimana reaksi Si Dia saat berhadapan dengan hewan peliharaannya. Jika Anda melihat isi dirinya yang sensitif, begitu perhatian dan lembut, artinya dia dapat mengasuh, menyayangi dan konsisten terhadap sesuatu dalam hidupnya. Dengan menyayangi hewan kesayangan atau tanaman peliharaannya, lelaki menunjukkan bahwa ia tidak egois dan bersedia membagi perhatian pada orang lain di samping dirinya sendiri. Lelaki yang tidak memerhatikan hewan peliharaannya kemungkinan sulitmembagi perhatian pada pacarnya. Sebaliknya, lelaki yang menghabiskanwaktu dan perhatian pada hewan peliharaan atau kebunnya bisadipastikan tidak alergi dengan komitmen. 2. Humoris Anda pasti senang jika Si Dia melontarkan lelucon yang bisa membuat Anda tertawa. Bahkan, jika tak mendengar ceritanya yang lucu seharisaja, Anda bakalan kangen setengah mati. Memang, banyak studi menunjukkan bahwa tertawa bersama bisa membantu pasangan terbebas dari ketegangan dan menjaga permasalahan tetap dalam perspektif. Coba bayangkan jika Anda memiliki pasangan yang bisa menertawakan diri sendiri atau dengan manis menggoda Anda saat sedang gelisah. Wah, rasanya sangat menentramkan. 3. Pendengar yang Baik Tak banyak lelaki yang bersedia menjadi pendengar yang baik. Sifat egois lelaki membuat mereka cenderung mendengarkan kata-kata perempuan sambil lalu. Nah, jika Anda menemukan seorang lelaki yang memfokuskan mata dan perhatiannya pada saat Anda berbicara, setiap kata ia simak dengan seksama sehingga Anda tak perlu repot mengulang omongan, well, ini pertanda bagus. 4. Pembicara yang Baik Lelaki pendiam awalnya memang seperti misteri yang mengundang rasa penasaran untuk mengenalnya lebih jauh. Namun, jangan tertipu dengan kesan pertama. Seringkali, lelaki pendiam berubah menjadi pribadi yang tidak bersahabat dan cenderung sulit nantinya. Susah membuka mulut, dan seolah tidak berminat untuk berbagi apa pun, adalah indikator bahwa kepribadiannya dingin dan kosong. Padahal, kunci kehidupan bersama yang solid dan menyenangkan ada pada keinginan untuk berbagi gagasan dan pemikiran. Alangkah senangnya jika bisa membicarakan soal apa saja dengan pasangan. Misalnya, membicarakan artikel koran atau majalah, film bioskop, atau gosip tentang teman-teman. Rasanya Anda dan dia seperti tak pernah kehabisan bahan pembicaraan. 5. Curious Tentang Anda Seringkali, saat kencan pertama kita tidak ingin ditanya-tanya tentang latar belakang atau apa persyaratan kita dalam mencari pacar. Padahal, sebenarnya Anda perlu sedikit membeberkan latar belakang atau kriteria apa yang Anda cari dari seorang lelaki. Dengan demikian, dia tahu pikiran dan gagasan Anda. Rasanya menyenangkan jika saat berbicara dia menunjukkan perhatiannya, dengan mendengarkan dan juga mengajukan pertanyaan. Lebih menyenangkan lagi, ternyata ia ingat nama teman-teman dan bos Anda, serta hal-hal kecil yang Anda benci. Wah. 6. Tidak Terobsesi Teman Setiap kali kencan, dia selalu mengajak Anda nonton atau makan malam beramai-ramai dengan 10 orang temannya. Sepertinya dia juga tak ingin kehilangan waktu bersama gengnya. Yang lebih menyebalkan, dia sangat tergantung pada keputusan teman-temannya dan rela membatalkan janji kencan demi berkumpul dengan mereka. Itu artinya dia belum siap untuk menjalin hubungan yang serius. Memang, dengan punya banyak teman, ia terlihat banyak bergaul. Namun, lelaki "berkualitas" adalah yang bisa berpikir dan bersikap sendiri. 7. Punya Integritas Setelah berkencan beberapa kali, ia mulai sering membatalkan janji di menit-menit terakhir. Ia juga jarang menelepon. Seolah ia punya kesibukan lain. Sebulan kemudian, ia mengaku belum siap untuk berhubungan serius. Eh besoknya, Anda melihatnya sedang berjalan mesra dengan perempuan lain. Ternyata, selama ini Anda mengencani lelaki tak jujur. Nah, bagiamana mengetahui apakah dia lelaki jujur, bertanggungjawab, dan baik di awal hubungan? Anda bisa mencermatinya bukan hanya dari cara dia memperlakukan Anda. Contoh kecil, Anda juga bisa melihat dari cara ia berinteraksi dengan teman-teman, keluarga, bahkan pramusaji restoran. Jika sikapnya pada orang-orang tersebut sama baiknya terhadap Anda, dia juga bersikap adil, dan kata-katanya bisa dipegang, artinya ia memang punya integritas. 8. Track Record Konon, sejarah komitmen seorang lelaki merupakan cerminan emosionalnya. Lelaki yang setia dan terikat pada satu perempuan untuk jangka waku cukup lama, menandakan ia memiliki jiwa yang stabil. Sebaliknya, jika ia telah 15 kali berganti pacar dan tidak ada satu pun yang tahan bersamanya lebih dari 3 bulan, itu artinya ia memiliki masalah dalam membina sebuah komitmen. Parahnya, saat Anda bertanya mengapa ia putus dengan pacar-pacar itu, ia akan menjawab dengan mendiskreditkan mereka. "Aku putus dengan A karena dia cerewet banget. Kalau dengan B, karena dia terlalu sensitif. Sementara Si C, sangat menuntut. Si D tidak mandiri. Ke mana-mana harus diantar," dan lain sebagainya. Wah, lelaki seperti ini jelas punya masalah dalam menghargai perempuan. Hati-hati, Anda bisa menjadi giliran berikutnya dicaci maki. 9. Bisa Bilang Maaf Suatu ketika Anda dan dia pasti akan bertengkar dan mendebatkan sesuatu. Dari cara ia berdebat, Anda bisa melihat kualitasnya. Jika Anda takut melihat kemarahannya atau dia "meledak" tanpa mau mendengar penjelasan Anda, atau dia memilih mengeraskan volume teve daripada mendengar suara Anda, tinggalkan saja! Idealnya, lelaki berkualitas itu bisa mengungkapkan emosi tanpa harus bersikap kasar. Dia tak hanya bisa memahami sudut pandang Anda, tapi juga mampu berkata maaf atas kesalahannya atau memaafkan kesalahan Anda dengan mudah. 10. On Time Saat berjanji menjemput, dia selalu bersedia datang lebih awal atau minimal tepat waktu. Kalau terlambat pun, ia akan meemberi tahu (meski telatnya hanya sekian detik). Nah, ini baru truly gentleman. Dengan catatan, tepat waktunya tidak hanya saat pendekatan saja ya. 11. Antusias Mungkin dulu Anda tak suka olahraga ekstrim seperti terjun payung, naik gunung atau menyelam. Namun, melihat semangat adan antusiasme Si Dia, Anda tak bisa menolak ajakannya untuk mencoba olahraga itu. Biasanya, ketika bersama dengan seseorang yang bergairah pada sesuatu, Anda seakan terbawa larut di dalamnya. Kekuatan, energi dan getaran Si Dia akan membuat Anda merasa hidup ini berharga untuk dijalani. 12. Bikin Deg-Degan Anda tentu takkan memilih sembarang lelaki untuk menjadi pasangan jika ia tak bisa membuat jantung Anda deg-degan ketika bertemu. Entah caranya memandang, aroma tubuhnya, atau cara dia melidungi Anda, setidaknya ada hal yang membuat Anda serasa mabuk kepayang. Banyak peneliti mengatakan, daya tarik seksual sangat penting dalam memantapkan sebuah hubungan asmara. Jadi, jika tidak ada chemistry ini, maka kesebelas poin di atas takkan ada artinya. Nah, berapa tanda yang ada pada pasangan Anda?

file:///D:/W2D%20(G)/IIS%20chptr8.doc

Jadi Pemuda Berkualitas

Ketika jiwaku masih muda :

Setiap hari kami saksikan kesadisan
di luar logika,
juga pertikaian yang tak selesai
diiringi goyang bor patah-patah,
gosip para selebriti
serta gentayangan para hantu
setiap jamnya

Kami larut dalam kisah cinta
anak sekolah berseragam putih merah
putih biru dan putih abu-abu
sambil menertawakan si Yoyo, Cecep, Sin Chan, dan bidadari,
lalu sibuk mendukung bintang baru lewat SMS

Dari pagi sampai malam
kami menghafal televisi
kami cerna kelicikan, darah, goyangan,
dan semua jenis hantu
sambil mendebukan buku-buku

Di sekolah, guru bertanya
tentang cita-cita
dan sambil menguap panjang
kami menjawab
Kami ingin jadi orang paling berguna bagi negeri ini
seperti yang pernah dinasihatkan
orangtua, guru, pejabat, politisi, ulama, dan selebriti kami di televisi

(“Anak Televisi”, oleh Abdurahman Faiz)

Sebuah puisi yang cukup menohok dan menghenyakkan saya. Betapa tidak? Faiz, peyair yang masih duduk di Sekolah Dasar tersebut, sudah dapat meluncurkan kata-kata sederhana tapi tajam tentang sosok anak-anak muda Indonesia sekarang. Sebuah hal yang bahkan saya kurang sadari… bahwa saat ini yang hilang dari mayoritas pemuda Indonesia, terutama pemuda Islam, adalah semangat dan kesungguhannya untuk benar-benar menjadi orang paling berguna bagi negeri dan pemuda berkualitas. Bukan lagi sekedar kata-kata hafalan tanpa makna seperti yang disinggung Faiz dalam puisi di atas , “…sambil menguap panjang kami menjawab, kami ingin jadi orang paling berguna bagi negeri ini, seperti yang pernah dinasihatkan orangtua, guru, pejabat, politisi, ulama, dan selebriti kami di televisi.”

Hal tersebut memang benar adanya. Banyaknya artikel-artikel di media cetak tentang kenakalan anak muda mengindikasikan bahwa semangat dan kesungguhan mereka untuk menyumbangkan sesuatu yang positif bagi negara atau paling tidak buat lingkungan mereka sendiri, telah berkurang. Mereka lebih memilih mencari kesenangan pribadi daripada memberikan kesenangan dan manfaat kepada orang lain. Atau coba kita lihat diri kita sendiri… Sering juga kita melakukan hal yang sama dengan mereka. Kita sering merasa berat untuk membantu kerja sebuah kepanitiaan dengan alasan malas dan bermacam-macam alasan lainnya yang terkadang tidak masuk akal. Kita lebih suka menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer memainkan game favorit kita daripada memanfaatkannya untuk menghasilkan suatu karya yang lebih bermanfaat bagi orang banyak. Kita lebih suka membiarkan diri terhipnotis dengan acara televisi selama berjam-jam daripada membaca buku untuk menambah ilmu pengetahuan. Kalau pemuda Islamnya seperti ini, bagaimana nasib umat Islam nantinya? Selain itu, bagaimana nasib negara kita nantinya?

Padahal, ada sebuah pepatah yang berbunyi, “Negara yang tangguh salah satunya bisa dilihat dari sosok pemudanya.” Bahkan Rasulullah SAW mengisyaratkan bahwa pemuda adalah salah satu dari lima pilar yang dibutuhkan untuk membangun negara tangguh selain pemimpin yang adil, ulama, wanita solehah, dan ummat yang baik. Seharusnya, kita sebagai pemuda/i Islam merasa tersanjung dengan hal tersebut kemudian berusaha melakukan yang terbaik untuk mewujudkannya. Tapi, mungkin saja, ada beberapa dari kita merasa bingung, tidak puas dan bertanya, “Kenapa harus pemuda?”. Jawabannya cukup sederhana, karena pemuda adalah kumpulan anak-anak muda dengan semangat besar, daya serap dan pikir yang cepat juga fisik yang masih prima. Karena peranan pemuda yang strategis itulah, Soekarno sampai berani mengatakan sesuatu yang masih dikenang dunia hingga sekarang, “Berikan kepadaku 1000 orang tua, aku sanggup mencabut Semeru dari uratnya. Tapi, berikan kepadaku 10 pemuda maka aku sanggup menggoncangkan dunia.”

Pertanyaannya sekarang adalah, “Pemuda seperti apa sih yang bisa menggoncangkan dunia dan menjadi pilar negara?”. Tentu saja jawabannya bukan pemuda yang suka menghabiskan waktunya dengan bersantai-santai, pasif, dan tidak mempunyai kesungguhan untuk terus berkarya bagi ummat. Pemuda yang dimaksud haruslah pemuda yang berkualitas. Ia haruslah seorang yang dinamis, aktif berkarya membuat perubahan, kreatif, revolusioner dan yang tidak kalah penting adalah beriman dan bertakwa. Dinamis, karena kehidupan ini tidak selamanya berada di atas, bisa saja ia meluncur ke titik terbawah dalam hidup kita. Oleh karena itu, pemuda yang dinamis, peka dalam menyikapi perubahan, akan sanggup bertahan daripada mereka yang tidak peka dalam menyikapi perubahan. Aktif berkarya dalam membuat perubahan lebih baik daripada terus berdiam diri menunggu seseorang merubah keadaan. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada dalam diri mereka sendiri… (QS 13: 11)”. Pemuda yang kreatif akan mempunyai banyak solusi dalam menghadapi setiap permasalahan. Pemuda pun harus siap menjalankan perannya sebagai seseorang yang revolusioner, menjadi agen peubah masyarakat dari tidak baik menjadi baik dan dari kurang baik menjadi lebih baik. Akan menjadi sesuatu yang lengkap jika pemuda tersebut juga mempunyai keimanan, ketakwaan, akidah, ibadah, dan akhlak yang baik sehingga bisa menjadi teladan bagi yang lainnya.

Truss… Gimana sih caranya untuk jadi pemuda yang berkualitas dan mempunyai kesungguhan dalam berkarya? Untuk mewujudkannya, ada empat hal yang harus diperhatikan, yaitu hati nurani (spiritual intelligence), emosi (emotional intelligence), akal (intellectual intelligence), dan fisik. Menurut As-Syahiid Hasan Al-Banna hal-hal tersebut dapat dimaksimalkan melalui perbaikan jiwa. Perbaikan jiwa dapat dilakukan melalui pendidikan dan pembinaan. Rajin menambah ilmu dengan mengikuti kajian, seminar, mentoring atau training; melakukan introspeksi diri; melembutkan hati dengan banyak berdoa merupakan cara-cara yang dapat ditempuh untuk mendidik dan membina jiwa. Setelah ilmu didapat, hal berikutnya yang dapat dilakukan adalah menumbuhkan semangat dan kesungguhan untuk mengimplementasikannya dalam amalan nyata. Caranya? Pahamilah ilmu yang telah kita peroleh, apa sih manfaat dan kegunaan dari ilmu tersebut. Misalnya, ilmu tentang Information Technology (IT) yang kita pelajari selama ini ternyata bisa dimanfaatkan untuk banyak hal lho!!! Dengan ilmu tadi, kita bisa saja membuat sebuah website yang berisikan informasi-informasi Islam, bisa membuat program-program keren dan bermanfaat banyak, bisa buat nyari duit juga nantinya… (oops, money-oriented!!). Nah, bener-bener gak ada ruginya kan? Ilmu yang kita pelajari gak sia-sia, dapat uang, juga pahala… tapi dengan catatan: semua itu harus dilakukan dengan iklash.

Jika semua pemuda Islam di Indonesia bertekad untuk menjadi pemuda berkualitas, impian akan kejayaan Islam dan ketangguhan negara Indonesia nantinya, besar kemungkinan akan terwujud. Karena di hadapan kita – bisa jadi – akan muncul lagi pemuda-pemuda tangguh yang mengikuti jejak Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, Mus’ab bin Umair; pemuda Yahya Ayyash, Imad Aqdil, Izzudin Al Qasam, dan mujahid-mujahid muda Palestina lainnya. Dengan demikian, cita-cita untuk menjadi orang yang paling berguna bagi negeri ini juga sudah bukan lagi kata-kata tanpa arti, bukan lagi impian yang tidak tau kapan akan berakhir, tapi sebuah impian yang bisa diwujudkan menjadi kenyataan manis. Pastinya, pada pengen banget kan hal tersebut terjadi pada diri kita? So, jadi pemuda berkualitas? Siapa takut?