Kamis, 26 Juni 2008

12 Tanda Lelaki Berkualitas


Tampang sih, mirip bintang film Superman Return, Brandon Routh.
Pekerjaannya manajer sebuah perusahaan elite. Ehm, very tempting. So,
apakah ia masuk kategori lelaki "berkualitas"? Nanti dulu. Coba tes
kualitasnya dengan cara-cara mudah ini.

1. Punya Hewan Peliharaan Coba lihat bagaimana reaksi Si Dia saat berhadapan dengan hewan peliharaannya. Jika Anda melihat isi dirinya yang sensitif, begitu perhatian dan lembut, artinya dia dapat mengasuh, menyayangi dan konsisten terhadap sesuatu dalam hidupnya. Dengan menyayangi hewan kesayangan atau tanaman peliharaannya, lelaki menunjukkan bahwa ia tidak egois dan bersedia membagi perhatian pada orang lain di samping dirinya sendiri. Lelaki yang tidak memerhatikan hewan peliharaannya kemungkinan sulitmembagi perhatian pada pacarnya. Sebaliknya, lelaki yang menghabiskanwaktu dan perhatian pada hewan peliharaan atau kebunnya bisadipastikan tidak alergi dengan komitmen. 2. Humoris Anda pasti senang jika Si Dia melontarkan lelucon yang bisa membuat Anda tertawa. Bahkan, jika tak mendengar ceritanya yang lucu seharisaja, Anda bakalan kangen setengah mati. Memang, banyak studi menunjukkan bahwa tertawa bersama bisa membantu pasangan terbebas dari ketegangan dan menjaga permasalahan tetap dalam perspektif. Coba bayangkan jika Anda memiliki pasangan yang bisa menertawakan diri sendiri atau dengan manis menggoda Anda saat sedang gelisah. Wah, rasanya sangat menentramkan. 3. Pendengar yang Baik Tak banyak lelaki yang bersedia menjadi pendengar yang baik. Sifat egois lelaki membuat mereka cenderung mendengarkan kata-kata perempuan sambil lalu. Nah, jika Anda menemukan seorang lelaki yang memfokuskan mata dan perhatiannya pada saat Anda berbicara, setiap kata ia simak dengan seksama sehingga Anda tak perlu repot mengulang omongan, well, ini pertanda bagus. 4. Pembicara yang Baik Lelaki pendiam awalnya memang seperti misteri yang mengundang rasa penasaran untuk mengenalnya lebih jauh. Namun, jangan tertipu dengan kesan pertama. Seringkali, lelaki pendiam berubah menjadi pribadi yang tidak bersahabat dan cenderung sulit nantinya. Susah membuka mulut, dan seolah tidak berminat untuk berbagi apa pun, adalah indikator bahwa kepribadiannya dingin dan kosong. Padahal, kunci kehidupan bersama yang solid dan menyenangkan ada pada keinginan untuk berbagi gagasan dan pemikiran. Alangkah senangnya jika bisa membicarakan soal apa saja dengan pasangan. Misalnya, membicarakan artikel koran atau majalah, film bioskop, atau gosip tentang teman-teman. Rasanya Anda dan dia seperti tak pernah kehabisan bahan pembicaraan. 5. Curious Tentang Anda Seringkali, saat kencan pertama kita tidak ingin ditanya-tanya tentang latar belakang atau apa persyaratan kita dalam mencari pacar. Padahal, sebenarnya Anda perlu sedikit membeberkan latar belakang atau kriteria apa yang Anda cari dari seorang lelaki. Dengan demikian, dia tahu pikiran dan gagasan Anda. Rasanya menyenangkan jika saat berbicara dia menunjukkan perhatiannya, dengan mendengarkan dan juga mengajukan pertanyaan. Lebih menyenangkan lagi, ternyata ia ingat nama teman-teman dan bos Anda, serta hal-hal kecil yang Anda benci. Wah. 6. Tidak Terobsesi Teman Setiap kali kencan, dia selalu mengajak Anda nonton atau makan malam beramai-ramai dengan 10 orang temannya. Sepertinya dia juga tak ingin kehilangan waktu bersama gengnya. Yang lebih menyebalkan, dia sangat tergantung pada keputusan teman-temannya dan rela membatalkan janji kencan demi berkumpul dengan mereka. Itu artinya dia belum siap untuk menjalin hubungan yang serius. Memang, dengan punya banyak teman, ia terlihat banyak bergaul. Namun, lelaki "berkualitas" adalah yang bisa berpikir dan bersikap sendiri. 7. Punya Integritas Setelah berkencan beberapa kali, ia mulai sering membatalkan janji di menit-menit terakhir. Ia juga jarang menelepon. Seolah ia punya kesibukan lain. Sebulan kemudian, ia mengaku belum siap untuk berhubungan serius. Eh besoknya, Anda melihatnya sedang berjalan mesra dengan perempuan lain. Ternyata, selama ini Anda mengencani lelaki tak jujur. Nah, bagiamana mengetahui apakah dia lelaki jujur, bertanggungjawab, dan baik di awal hubungan? Anda bisa mencermatinya bukan hanya dari cara dia memperlakukan Anda. Contoh kecil, Anda juga bisa melihat dari cara ia berinteraksi dengan teman-teman, keluarga, bahkan pramusaji restoran. Jika sikapnya pada orang-orang tersebut sama baiknya terhadap Anda, dia juga bersikap adil, dan kata-katanya bisa dipegang, artinya ia memang punya integritas. 8. Track Record Konon, sejarah komitmen seorang lelaki merupakan cerminan emosionalnya. Lelaki yang setia dan terikat pada satu perempuan untuk jangka waku cukup lama, menandakan ia memiliki jiwa yang stabil. Sebaliknya, jika ia telah 15 kali berganti pacar dan tidak ada satu pun yang tahan bersamanya lebih dari 3 bulan, itu artinya ia memiliki masalah dalam membina sebuah komitmen. Parahnya, saat Anda bertanya mengapa ia putus dengan pacar-pacar itu, ia akan menjawab dengan mendiskreditkan mereka. "Aku putus dengan A karena dia cerewet banget. Kalau dengan B, karena dia terlalu sensitif. Sementara Si C, sangat menuntut. Si D tidak mandiri. Ke mana-mana harus diantar," dan lain sebagainya. Wah, lelaki seperti ini jelas punya masalah dalam menghargai perempuan. Hati-hati, Anda bisa menjadi giliran berikutnya dicaci maki. 9. Bisa Bilang Maaf Suatu ketika Anda dan dia pasti akan bertengkar dan mendebatkan sesuatu. Dari cara ia berdebat, Anda bisa melihat kualitasnya. Jika Anda takut melihat kemarahannya atau dia "meledak" tanpa mau mendengar penjelasan Anda, atau dia memilih mengeraskan volume teve daripada mendengar suara Anda, tinggalkan saja! Idealnya, lelaki berkualitas itu bisa mengungkapkan emosi tanpa harus bersikap kasar. Dia tak hanya bisa memahami sudut pandang Anda, tapi juga mampu berkata maaf atas kesalahannya atau memaafkan kesalahan Anda dengan mudah. 10. On Time Saat berjanji menjemput, dia selalu bersedia datang lebih awal atau minimal tepat waktu. Kalau terlambat pun, ia akan meemberi tahu (meski telatnya hanya sekian detik). Nah, ini baru truly gentleman. Dengan catatan, tepat waktunya tidak hanya saat pendekatan saja ya. 11. Antusias Mungkin dulu Anda tak suka olahraga ekstrim seperti terjun payung, naik gunung atau menyelam. Namun, melihat semangat adan antusiasme Si Dia, Anda tak bisa menolak ajakannya untuk mencoba olahraga itu. Biasanya, ketika bersama dengan seseorang yang bergairah pada sesuatu, Anda seakan terbawa larut di dalamnya. Kekuatan, energi dan getaran Si Dia akan membuat Anda merasa hidup ini berharga untuk dijalani. 12. Bikin Deg-Degan Anda tentu takkan memilih sembarang lelaki untuk menjadi pasangan jika ia tak bisa membuat jantung Anda deg-degan ketika bertemu. Entah caranya memandang, aroma tubuhnya, atau cara dia melidungi Anda, setidaknya ada hal yang membuat Anda serasa mabuk kepayang. Banyak peneliti mengatakan, daya tarik seksual sangat penting dalam memantapkan sebuah hubungan asmara. Jadi, jika tidak ada chemistry ini, maka kesebelas poin di atas takkan ada artinya. Nah, berapa tanda yang ada pada pasangan Anda?

file:///D:/W2D%20(G)/IIS%20chptr8.doc

Jadi Pemuda Berkualitas

Ketika jiwaku masih muda :

Setiap hari kami saksikan kesadisan
di luar logika,
juga pertikaian yang tak selesai
diiringi goyang bor patah-patah,
gosip para selebriti
serta gentayangan para hantu
setiap jamnya

Kami larut dalam kisah cinta
anak sekolah berseragam putih merah
putih biru dan putih abu-abu
sambil menertawakan si Yoyo, Cecep, Sin Chan, dan bidadari,
lalu sibuk mendukung bintang baru lewat SMS

Dari pagi sampai malam
kami menghafal televisi
kami cerna kelicikan, darah, goyangan,
dan semua jenis hantu
sambil mendebukan buku-buku

Di sekolah, guru bertanya
tentang cita-cita
dan sambil menguap panjang
kami menjawab
Kami ingin jadi orang paling berguna bagi negeri ini
seperti yang pernah dinasihatkan
orangtua, guru, pejabat, politisi, ulama, dan selebriti kami di televisi

(“Anak Televisi”, oleh Abdurahman Faiz)

Sebuah puisi yang cukup menohok dan menghenyakkan saya. Betapa tidak? Faiz, peyair yang masih duduk di Sekolah Dasar tersebut, sudah dapat meluncurkan kata-kata sederhana tapi tajam tentang sosok anak-anak muda Indonesia sekarang. Sebuah hal yang bahkan saya kurang sadari… bahwa saat ini yang hilang dari mayoritas pemuda Indonesia, terutama pemuda Islam, adalah semangat dan kesungguhannya untuk benar-benar menjadi orang paling berguna bagi negeri dan pemuda berkualitas. Bukan lagi sekedar kata-kata hafalan tanpa makna seperti yang disinggung Faiz dalam puisi di atas , “…sambil menguap panjang kami menjawab, kami ingin jadi orang paling berguna bagi negeri ini, seperti yang pernah dinasihatkan orangtua, guru, pejabat, politisi, ulama, dan selebriti kami di televisi.”

Hal tersebut memang benar adanya. Banyaknya artikel-artikel di media cetak tentang kenakalan anak muda mengindikasikan bahwa semangat dan kesungguhan mereka untuk menyumbangkan sesuatu yang positif bagi negara atau paling tidak buat lingkungan mereka sendiri, telah berkurang. Mereka lebih memilih mencari kesenangan pribadi daripada memberikan kesenangan dan manfaat kepada orang lain. Atau coba kita lihat diri kita sendiri… Sering juga kita melakukan hal yang sama dengan mereka. Kita sering merasa berat untuk membantu kerja sebuah kepanitiaan dengan alasan malas dan bermacam-macam alasan lainnya yang terkadang tidak masuk akal. Kita lebih suka menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer memainkan game favorit kita daripada memanfaatkannya untuk menghasilkan suatu karya yang lebih bermanfaat bagi orang banyak. Kita lebih suka membiarkan diri terhipnotis dengan acara televisi selama berjam-jam daripada membaca buku untuk menambah ilmu pengetahuan. Kalau pemuda Islamnya seperti ini, bagaimana nasib umat Islam nantinya? Selain itu, bagaimana nasib negara kita nantinya?

Padahal, ada sebuah pepatah yang berbunyi, “Negara yang tangguh salah satunya bisa dilihat dari sosok pemudanya.” Bahkan Rasulullah SAW mengisyaratkan bahwa pemuda adalah salah satu dari lima pilar yang dibutuhkan untuk membangun negara tangguh selain pemimpin yang adil, ulama, wanita solehah, dan ummat yang baik. Seharusnya, kita sebagai pemuda/i Islam merasa tersanjung dengan hal tersebut kemudian berusaha melakukan yang terbaik untuk mewujudkannya. Tapi, mungkin saja, ada beberapa dari kita merasa bingung, tidak puas dan bertanya, “Kenapa harus pemuda?”. Jawabannya cukup sederhana, karena pemuda adalah kumpulan anak-anak muda dengan semangat besar, daya serap dan pikir yang cepat juga fisik yang masih prima. Karena peranan pemuda yang strategis itulah, Soekarno sampai berani mengatakan sesuatu yang masih dikenang dunia hingga sekarang, “Berikan kepadaku 1000 orang tua, aku sanggup mencabut Semeru dari uratnya. Tapi, berikan kepadaku 10 pemuda maka aku sanggup menggoncangkan dunia.”

Pertanyaannya sekarang adalah, “Pemuda seperti apa sih yang bisa menggoncangkan dunia dan menjadi pilar negara?”. Tentu saja jawabannya bukan pemuda yang suka menghabiskan waktunya dengan bersantai-santai, pasif, dan tidak mempunyai kesungguhan untuk terus berkarya bagi ummat. Pemuda yang dimaksud haruslah pemuda yang berkualitas. Ia haruslah seorang yang dinamis, aktif berkarya membuat perubahan, kreatif, revolusioner dan yang tidak kalah penting adalah beriman dan bertakwa. Dinamis, karena kehidupan ini tidak selamanya berada di atas, bisa saja ia meluncur ke titik terbawah dalam hidup kita. Oleh karena itu, pemuda yang dinamis, peka dalam menyikapi perubahan, akan sanggup bertahan daripada mereka yang tidak peka dalam menyikapi perubahan. Aktif berkarya dalam membuat perubahan lebih baik daripada terus berdiam diri menunggu seseorang merubah keadaan. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada dalam diri mereka sendiri… (QS 13: 11)”. Pemuda yang kreatif akan mempunyai banyak solusi dalam menghadapi setiap permasalahan. Pemuda pun harus siap menjalankan perannya sebagai seseorang yang revolusioner, menjadi agen peubah masyarakat dari tidak baik menjadi baik dan dari kurang baik menjadi lebih baik. Akan menjadi sesuatu yang lengkap jika pemuda tersebut juga mempunyai keimanan, ketakwaan, akidah, ibadah, dan akhlak yang baik sehingga bisa menjadi teladan bagi yang lainnya.

Truss… Gimana sih caranya untuk jadi pemuda yang berkualitas dan mempunyai kesungguhan dalam berkarya? Untuk mewujudkannya, ada empat hal yang harus diperhatikan, yaitu hati nurani (spiritual intelligence), emosi (emotional intelligence), akal (intellectual intelligence), dan fisik. Menurut As-Syahiid Hasan Al-Banna hal-hal tersebut dapat dimaksimalkan melalui perbaikan jiwa. Perbaikan jiwa dapat dilakukan melalui pendidikan dan pembinaan. Rajin menambah ilmu dengan mengikuti kajian, seminar, mentoring atau training; melakukan introspeksi diri; melembutkan hati dengan banyak berdoa merupakan cara-cara yang dapat ditempuh untuk mendidik dan membina jiwa. Setelah ilmu didapat, hal berikutnya yang dapat dilakukan adalah menumbuhkan semangat dan kesungguhan untuk mengimplementasikannya dalam amalan nyata. Caranya? Pahamilah ilmu yang telah kita peroleh, apa sih manfaat dan kegunaan dari ilmu tersebut. Misalnya, ilmu tentang Information Technology (IT) yang kita pelajari selama ini ternyata bisa dimanfaatkan untuk banyak hal lho!!! Dengan ilmu tadi, kita bisa saja membuat sebuah website yang berisikan informasi-informasi Islam, bisa membuat program-program keren dan bermanfaat banyak, bisa buat nyari duit juga nantinya… (oops, money-oriented!!). Nah, bener-bener gak ada ruginya kan? Ilmu yang kita pelajari gak sia-sia, dapat uang, juga pahala… tapi dengan catatan: semua itu harus dilakukan dengan iklash.

Jika semua pemuda Islam di Indonesia bertekad untuk menjadi pemuda berkualitas, impian akan kejayaan Islam dan ketangguhan negara Indonesia nantinya, besar kemungkinan akan terwujud. Karena di hadapan kita – bisa jadi – akan muncul lagi pemuda-pemuda tangguh yang mengikuti jejak Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, Mus’ab bin Umair; pemuda Yahya Ayyash, Imad Aqdil, Izzudin Al Qasam, dan mujahid-mujahid muda Palestina lainnya. Dengan demikian, cita-cita untuk menjadi orang yang paling berguna bagi negeri ini juga sudah bukan lagi kata-kata tanpa arti, bukan lagi impian yang tidak tau kapan akan berakhir, tapi sebuah impian yang bisa diwujudkan menjadi kenyataan manis. Pastinya, pada pengen banget kan hal tersebut terjadi pada diri kita? So, jadi pemuda berkualitas? Siapa takut?